Bola Gajayana Indonesia

“Dalam sepak bola Indonesia, ada lima golongan penentu kualitas ekosistemnya. Yaitu Pemain sepak bola, Pelatih sepak bola, Mafia sepak bola, Suporter sepak bola dan Gila Bola. Di luar itu, semuanya masuk golongan penggembira saja.” jjar coach Rohanda pada saat laga Malang Legends di Stadion Gajayana Malang, yang diselenggarakan pada tanggal 20 Mei 2023 lalu.

“Saat ini, sepak bola Indonesia dikuasai oleh Mafia sepak bola. Bahkan para pemain, pelatih dan suporternya pun, sudah ikut-ikutan jadi Mafia sepak bola. Kita butuh orang-orang Gila Bola untuk membangun ekosistem sepak bola di Indonesia,” sambung Coach Rohanda pada saat itu.

“Orang-orang Gila Bola itu, mereka sangat mencintai sepak bola. Meskipun kadang mereka bukanlah pemain maupun pelatih sepak bola. Mereka mencintai sepak bola dengan setulus hatinya, serta segenap jiwa raganya. Tidak peduli harus habis berapa atau berkorban apa saja, mereka selalu semangat untuk mencintai sepak bola. Bukan hitung-hitungan untung rugi yang mereka pikirkan. Cita-citanya luhur dan mulia. Tapi mereka selalu disingkirkan oleh para Mafia sepak bola,” sambung coach Rohanda kembali, dengan penuh semangat dan suara bergetar.

Dialog di atas terjadi pada saat laga pertandingan Malang Legends di Stadion Gajayana Malang, yang terselenggara pada tanggal 20 Mei 2023, tahun lalu. Saat itu, coach Rohanda terlihat sangat antusias dan bersemangat. Coach Rohanda terlihat sangat bahagia bisa bertemu dan reuni bersama banyak pemain sepak bola Malang Legends yang dulu pernah menjadi anak didiknya. Meskipun pada saat itu usianya sudah beranjak 71 tahun, dan kondisi tubuhnya semakin melemah akibat sakit yang lama dideritanya, namun rona cerah kebahagian jelas terpancar di wajah coach Rohanda. Beliau akrab disapa Om Kandut.

Setelah pertemuan dalam laga Malang Legends pada tanggal 20 Mei 2023 di Stadion Gajayana Malang tersebut, lima bulan kemudian, tepatnya pada hari Selasa tanggal 31 Oktober 2023, coach Rohanda menghembuskan nafas terakhirnya dengan penuh kedamaian, kebahagiaan dan kemenangan yang abadi. Coach Rohanda sudah menjadi bagian dari denyut nadi utama dalam dunia sepak bola di Malang Raya. Bahkan jauh sebelum klub sepak bola Arema lahir. Bersama Persema, coach Rohanda sudah malang melintang di pentas sepak bola nasional. Bahkan, coach Rohanda sudah melekat dengan identitas Persema. Banyak para legenda sepak bola Malang yang berkaliber nasional, yang dimunculkan dari buah kepelatihan coach Rohanda.

Sebelum kepergiannya, terus terang saya banyak berdiskusi dengan coach Rohanda. Khusus membahas perihal sepak bola dan berbagai seluk beluknya. Saya bukan pemain sepak bola. Juga bukan pelatih sepak bola. Yang jelas, saya bukan Mafia sepak bola. Dan jelas saya seorang suporter sepak bola. Namun, saya juga belum layak untuk disebut sebagai Gila Bola. Tapi, saya selalu mempelajari lika liku dunia sepak bola dari berbagai sudut pandang. Terutama dalam sudut pandang ekosistem ekonomi kreatif dan industri olahraga sepak bola. Sesuai dengan minat dan profesi saya, yaitu pegiat ekonomi kreatif dan pengusaha industri olahraga sepak bola.

Pada saat itu, tahun 2023 adalah tahun yang sangat berat bagi perkembangan dunia sepak bola di Malang Raya. Selain karena kondisi ekonomi belum bangkit pasca pandemi virus Covid-19, juga karena adanya Tragedi Stadion Kanjuruhan 1 Oktober 2022. Betapa sangat terhantam, terpuruk dan terluka begitu dalamnya seluruh insan sepak bola di Malang Raya atas kejadian tragedi tersebut. Semakin menambah keterpurukan dunia sepak bola di Malang Raya yang memang sebelumnya sudah semakin terpuruk dan tercerai berai. Parah separah-parahnya. Perih seperih-perihnya. Tiada tara terkira deritanya.

Itulah kenapa laga pertandingan sepak bola Malang Legends pada saat itu, harus diselenggarakan di Stadion Gajayana Malang, pada tanggal 20 Mei 2023. Dalam rangka membangkitkan kembali semangat dan gelora olahraga sepak bola di Malang Raya. Dengan menggunakan momentum Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei 2023. Namun, memang ternyata benar-benar sangat sulit untuk kembali menggelorakan semangat olahraga sepak bola di Malang Raya. Meminjam perkataan dari salah satu pelatih SSB di Kota Malang, “Angel nemen didandani. Karena wis rusak tatanane. Sing ngrusak yo bolo-bolone dewe. Wis rusak perilaku wong-wonge ndik bal-balan dewe. Podo golek ojir gawe awake dewe-dewe. Lek perlu, ngidek koncone dewe supoyo oleh ojir gawe awake dewe.” Separah itu situasi dan kondisinya pada realita sesungguhnya.

Pada saat saya berdiskusi dengan Coach Rohanda, hal di atas juga diutarakannya. Namun, tidak dengan nada pesimistis. Justru dengan nada optimistis dan memberikan motivasi. Bahwa harus ada orang-orang Gila Bola yang mau berkumpul, mengorganisasi dirinya bersama, dan membentuk badan hukum yang jelas legitimasinya. Tidak bisa semuanya diperbaiki hanya dengan mengandalkan peran aktif seseorang saja. Juga tidak bisa berharap hanya kepada pemerintah daerah saja. Harus ada sekumpulan orang-orang Gila Bola yang membentuk suatu organisasi yang jelas legitimasinya. Juga jelas tujuan dan manfaatnya. Bukan hanya bagi anggotanya saja, tetapi juga harus benar-benar bertujuan untuk membangun ekosistem sepak bola di Malang Raya. Juga harus bisa benar-benar dirasakan manfaatnya oleh sebanyak-banyak masyarakat luas.

Caoch Rohanda sangat banyak memberikan masukan ide, gagasan dan pemikiran. Tentu saja, dengan berbagai pengalaman dan kebijaksanaannya, semuanya itu sangat bermanfaat dan dibutuhkan untuk membangun ekosistem ekonomi kreatif dan industri olahraga sepak bola di Malang Raya. Bahkan, juga sangat dibutuhkan oleh seluruh insan pecinta sepak bola di Indonesia. Sebagai seorang pelatih sepak bola level nasional, bahkan juga internasional, serta sebagai salah satu Gila Bola Sejati, tentu saja masukan dan arahan dari Coach Rohanda sangat bermutu tinggi. Menginspirasi, menyemangati, sekaligus mampu ngemong generasi muda insan pecinta sepak bola.

Coach Rohanda adalah salah satu ikon utama bagi para Gila Bola di Indonesia. Yang seluruh hidupnya habis untuk didedikasikan pada dunia sepak bola di Indonesia. Sangat layak untuk dijadikan teladan bagi para Gila Bola di Indonesia. Mencintai sepak bola dengan setulus hati, serta segenap jiwa dan raga. Tidak memikirkan untung rugi. Semata-mata untuk mewujudkan cita-cita yang luhur dan hidup mulia dalam dunia sepak bola. Bagi saya, kepergiannya untuk selamanya adalah kehilangan Guru Besar dalam Kehidupan.

Setelah kepergian coach Rohanda untuk selamanya, yaitu pada tanggal 31 Oktober 2023, saya terus mengadakan pertemuan sederhana sambil ngopi dan diskusi perihal ekosistem ekonomi kreatif dan industri olahraga sepakbola di Malang Raya. Termasuk sowan kepada Prof. Muhammad Bisri dan beberapa tokoh sepak bola di Malang Raya. Beberapa kali diskusi dilakukan untuk membahas perihal sepak bola di Malang Raya. Terutama untuk membangun wadah yang mampu berkontribusi dan bermanfaat bagi seluruh insan sepak bola di Malang Raya.

Akhirnya, pada tanggal 1 Februari 2024, diadakan sebuah pertemuan yang khusus membahas pembentukan sebuah wadah bersama dalam bentuk Koperasi. Yang kemudian setelah mengadakan beberapa kali pertemuan lanjutan, disepakati bahwa nama wadah tersebut adalah: Koperasi Jasa Bola Gajayana Indonesia. Setelah melakukan konsultasi dengan Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Malang, juga dengan Notaris di Kota Malang, akhirnya terlahirnya secara sah dan legal sebuah wadah milik bersama: Koperasi Jasa Bola Gajayana Indonesia.

Koperasi Jasa adalah bentuk badan hukumnya sesuai perundang-undangan yang berlaku. Sedangkan nama Bola Gajayana Indonesia adalah hasil musyawarah bersama. Bola artinya adalah fokus kerja dan usahanya, yaitu pada olahraga bola (Sepak Bola, Mini Soccer, Futsal, Volley dan Basket). Gajayana adalah semangat juangnya yang terinspirasi dari Raja Gajayana, serta inspirasi dari beberapa kali diskusi bersama coach Rohanda ketika laga pertandingan Malang Legends di Stadion Gajayana Malang, pada tanggal 20 Mei 2023. Sedangkan Indonesia adalah Jiwa Nasionalisme Cinta Tanah Air.

Terima kasih coach Rohanda/ Om Kandut atas inspirasi, semangat dan keteladanannya.
Al Fatihah kagem Panjenengan, suwargi langgeng. Beristirahat dalam kedamaian, kebahagian dan kemenangan yang abadi.

Wahyu Eko Setiawan/ Sam WES
Ketua Koperasi Jasa Bola Gajayana Indonesia

Add Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *